Minggu, 07 Juni 2020

Tips Menikah di Masa PANDEMI



Jakarta - 

Indonesia sedang bersiap menghadapi new normal atau kondisi normal yang baru di tengah virus Corona (COVID-19). Meskipun belum ada keputusan dari pemerintah, pengusaha industri pernikahan telah merancang sederet aturan untuk menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi. Bagaimana skemanya?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pernikahan Indonesia, Andie Oyong mengatakan pihak venue akan memperpanjang waktu gelar resepsi yang dibagi menjadi dua sesi karena tamu undangan yang datang hanya boleh setengah dari kapasitas ruangan. Per sesi akan disediakan waktu untuk menyemprotkan disinfektan ke ruangan.

"Kalau dulu resepsi cukup 2 jam, sekarang teman-teman venue memberikan kesempatan durasi ditambah lagi setengah, jadi biasanya 2 jam dikasih 4 jam supaya kita bisa membatasi jumlah tamu per sesi. Satu sesi sudah selesai nanti ada yang namanya jeda sekitar 30 menit sampai 1 jam untuk penyemprotan disinfektan supaya tamu sesi dua bisa masuk dalam ruangan yang sudah aman setidaknya dari yang sesi satu," kata Andie kepada detikcom, Minggu (31/5/2020).

Tamu undangan di resepsi pernikahan wajib menggunakan masker, kecuali saat makan. Di pintu masuk akan dilakukan pengecekan suhu tubuh untuk memastikan tamu yang datang dalam keadaan sehat.

"Nanti tamu yang datang selain melewati metal detector, mereka akan melewati pengecekan titik suhu. Apabila saat pengecekan titik suhu mereka tidak bisa lewat, maka tamu ini akan dialihkan ke pintu exit ada bilik kesehatan yang disiapkan dari venue masing-masing, ada tenaga medis dan ambulance," imbuhnya.

Baca juga: Sederet Aturan New Normal buat Mal, Kafe, hingga Spa


Setelah lolos dari pengecekan suhu, tamu undangan akan diarahkan untuk mencuci tangan. Baik di wastafel yang telah disediakan maupun di kamar mandi terdekat.

Saat proses loading untuk dekorasi tempat juga telah dirancang bergantian sehingga tidak terjadi penumpukan massa. Dari segi dekorasi juga akan dihindari material berbahan kain dan bunga palsu yang dinilai bisa menjadi pembawa virus (carrier).

"Jadi akan didorong menggunakan fresh flower, dia tidak menjadi carrier tetap untuk virus dan untuk membantu teman-teman petani bunga di sektor hilir," ucapnya.

Tamu undangan di dalam akan disesuaikan dengan jumlah kursi karena mereka yang datang diharuskan untuk duduk. Tamu undangan tidak diperkenankan lagi untuk mengambil makanan sendiri, melainkan akan diambilkan oleh pelayan.

"Saat mau mengambil makanan nggak boleh nyerok sendiri. Sekarang semuanya buffet itu full service jadi ada waiters di setiap store mereka yang akan menuangkan ke piring para tamu. Setelah itu para tamu harus makannya duduk, tidak boleh berdiri,"